Liburan Asyik di Desa Kakek



"Bu..bu liburan sekarang aku main ke mal ya, kata teman-teman main di mal itu menyenangkan dan enggak panas," pinta Tanti pada ibunya yang sedang memasak di dapur.

"Rencanya ibu mau ajak kamu ke tempat lain, yang bagus dan pasti suka,"

"Kemana bu, kemana ?," Tanti tidak sabar menunggu jawabannya ibunya, tangan mungilnya menarik-narik celemek yang dipakai ibu.

"Ke rumah kakek di desa, kamu kan sudah lama banget nggak ke sana,"

Ah nggak seru, di sana kan aku nggak ada teman, gerutu Tanti, Tanti merupakan cucu satu-satunya di keluarga besar ibunya, bibi dan pamannya belum menikah.

Tanti meninggalkan ibunya yang masih sibuk dengan bahan-bahan masakannya.

"Tanti...kenapa malah pergi," ujar ibu yang baru sadar kalau Tanti sudah tidak ada di dapur lagi.

Tanti masuk ke kamar, dia hanya diam karena keinginannya untuk main ke mal dan bermain-main di wahana permainan yang seru seperti diceritakan oleh teman-temannya bakalan tidak terlaksana.

"Kenapa anak ibu yang cantik ini dari tadi nggak mau makan, nanti kan nggak bisa liburan," rayu ibu ketika mengajak Tanti keluar dari kamar dan makan siang.

"Tanti nggak mau main ke tempat kakek," ucapnya dengan bersungut-sungut. "Oh itu alasannya, sekarang makan dulu sayang, pasti kamu bakalan senang main di sana," tutur ibu yang hanya tersenyum dalam hati, kalau Tanti sudah mencoba main di tempat kakek dengan cuaca yang masih sejuk pasti dia bakalan betah di sana.
@@@
"Anak ayah yang cantik, pasti seneng pertama kali naik kereta api," bujuk Ayah ketika sampai di stasiun.

Minggu pagi ini keluarga Tanti sengaja pergi ke desa tempat kakeknya tinggal dengan menggunakan kereta api, jika naik bus atau mobil pribadi biasanya membutuhkan waktu lebih lama, arus lalu lintas menuju ke tempat kakeknya padat dan macet ketika musim liburan tiba.

Wajah Tanti yang sejak kemarin cemberut, saat sampai stasiun wajahnya langsung senyum, "Yah nanti Tanti duduknya dekat jendela ya," pinta Tanti.

Ayah dan ibu  mengangguk dan tersenyum melihat Tanti yang girang, "Ih gak sabar untuk cepet naik keretanya," celoteh Tanti yang menarik ayah dan ibunya berjalan cepat untuk segera naik kereta api.

"Banyak banget pohon dan sawah, itu hutan apa ayah?," tanya siswa kelas 2 SD ini  ketika melewati hutan jati yang sangat rimbun.

"Di tempat kakek lebih bagus lagi dari ini," ucap ibu yang dari tadi duduk di samping Tanti.

@@@
"Tanti ayo mandi dan makan dulu, besok dilanjut mainnya, sudah sore," panggil ibu.

Sejak sampai di desa kakeknya yang berada di kawasan Jawa Tengah, sedangkan Tanti tinggal di Jakarta, Tanti langsung sibuk bermain di kebun dan kolam ikan bersama Nina cucu tetangga kakek dan nenek Tanti.

"Bu besok aku main lagi ya, aku mau liburan di sini lebih lama, "

"Jadi gak mau nich pulang lagi ke Jakarta dan main di mal," ledek  ibu ketika Tanti sedang makan.

Tanti hanya tersenyum, liburan di tempat kakek lebih menyenangkan bisa tahu banyak hal mulai dari jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan yang selama ini hanya Tanti tahu dari buku-buku pelajaran di sekolah, atau buku mewarnai yang sering dibelikan ibu.
                                               
Cerpen ini pernah dikirim sebagai salah satu persyarat melamar menjadi reporter di salah satu Majalah Anak beberapa tahun lalu, tetapi sayangnya saya tidak pernah dipanggil oleh majalah tersebut, sehingga coretan ini mungkin hanya mengendap di e-mail HRD Majalah itu dan e-mail serta komputer saya. Jadi dari pada dibaca sendiri mending menyampah di blog ini.

Comments