Tiga
tahun lalu, perusahaan tempat saya bekerja di ibu kota menjadi media partner
buat Film The Raid. Sehingga sebagai copy writer, saya mendapatkan berbagai
kesempatan untuk meliput dan menulis semua rangkaian yang berhubungan dengan
film produksi Merantau Films dan media tempat saya bekerja. Meskipun saya hanya
mendapatkan kesempatan diakhir, setelah film itu siap tayang di bioskop dan
workshop tentang siapa saja orang yang kreatif dibalik pembuatan film itu, di
antaranya sutradara asal Amerika Serikat
Gareth Evans dan dua orang musik director asal Indonesia yaitu Fajar Yuskemal
dan Aria Prayogi, sementara kalau tidak salah khusus untuk Film The Raid yang
diputar di Eropa dan AS sana melibatkan Linkin Park.
Setelah
mengikuti workshop itu, saya baru mengenal lebih jauh, tentang apa sound design
dan scoring film, kedua hal tersebut sangat penting untuk membangun sebuah film
sehingga menjadi sebuah harmonisasi setiap scence film dengan alur ceritanya.
Yup
sound design, merupakan bagian dari ilustrasi suara untuk menguatkan film,
seperti dalam The Raid yang banyak menggunakan sound design dalam adegan laga
silat dimana salah satu tokoh kalau tidak salah mematahkan bagian tubuh tokoh
yang lain sebagai musuhnya, dan suara itu bukan dari hasil instrumen musik, ternyata
berasal dari wortel yang dipatahkan juga gigitan orang yang makan apel.
Sementara
scoring film, adalah ilustrasi musik yang khusus dibuat untuk film tersebut,
semisal scoring film saat kisah sedih, biasanya diiringi dengan suatu musik
khas yang melankolis, begitupun ketika marah, bahagia, cemas pasti scoring
filmnya akan berbeda-beda.
Comments
Post a Comment