Film "In Time" Mencubit Realitas

Film "In Time" , setelah menonton film ini (meskipun gak dari awal ) saya jadi teringat dengan frase "Time is Money" .  Saya melihat alur cerita dari film ini seolah-olah membantah frase itu, yup film yang dirilis pada tahun 2011 silam ini, mengisahkan tentang orang-orang yang akan memiliki usia yang panjang jika memiliki banyak uang yang diubah menjadi waktu.



Waktu menjadi mata uang yang menyatu pada bagian lengan, untuk membeli apapun seseorang itu mentransfer waktu yang dimilikinya. Sehingga dengan berkurangnya waktu maka akan berkurang usia hidupnya. Sehingga orang yang dideteksi memiliki banyak waktu = uang, akan diburu oleh mereka yang butuh uang (sekaligus sebagai umur).

Nah, dalam salah satu bagian ada seorang kaya yang diburu penjahat, dan dipaksa untuk mentransferkan waktunya kepada penjahat (setengah waktunya telah berpindah), tetapi orang kaya itu tidak mau dan terus berusaha lari dengan sisa waktu setengah, hingga akhirnya bertemu dengan seseorang yang dianggap dapat dipercaya dan mentransferkan waktunya kepada orang itu yang memang memiliki sedikit waktu lagi. Sementara orang kaya itu akhirnya meninggal, karena telah kehilangan waktunya.

Film-film dari bagian negara barat memang selalu membuat saya tercenung setelah menontonnya, cara berpikir mereka dengan melihat kondisi saat ini bisa mereka jabarkan dengan cara lain yang seolah-olah bukan menggambarkan zaman sekarang, saya melihat film ini ingin mencubit kehidupan masa kini yang memang sebenarnya seperti itu.

Orang akan berusaha untuk mengumpulkan uang tanpa kenal waktu, karena anggapan manusia bahwa banyak uang maka hidup akan abadi. Padahal nyatanya, apa yang ada di dunia ini semuanya tidak pernah ada yang kekal.  

Comments